Selasa, 20 Agustus 2013

Pengaruh Globalisasi


Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara. Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya. Dengan demikian, globalisasi memengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

A. Pengertian Globalisasi

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
·         Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
·         Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
·         Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
·         Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
·         Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.

Ciri globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
·         Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
·         Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
·         Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
·         Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

B. Pengaruh Globalisasi di berbagai bidang

Globalisai bersifat multidimensi. Karena itu, globalisasi dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan.

1.      Globalisasi di bidang politik
Globalisasi memudahkan manusia dalam berhubungan, termasuk dalam menjalin kerja sama dalam bidang diplomatik dengan Negara-negara lain. Hal ini dimungkinkan karena kerja sama, baik dalam perdagangan maupun dalam politik mampu membuat negeri kita dikenal oleh bangsa lain dengan lebih baik. Dengan adanya kunjungan dan komunikasi baik langsung maupun tidak langsung, mampu mempererat hubungan antara dua Negara atau lebih. Jadi, jika sebuah Negara tidak mau terasing oleh masyarakat dunia, kita harus mau membuka diri supaya tidak tertinggal dalam hal apapun. Globalisasi memungkinkan untuk menjadikan Negara-negara yang lebih terbuka dengan ekonomi kita dan bahkan dalam hal ratifikasi-ratifikasi undang-undang tertentu.
Pengaruh positif di bidang politik dengan adanya globalisasi yaitu diantaranya pemerintah yang ada dilaksanakan secara transparan, demokratis dan penuh kebebebasan. Dengan adanya keterbukaan akan dapat dicegahnya praktek KKN untuk menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dengan adanya pemerintahan yang demokratis akan meningkatkan partisiasi rakyat dalam pemerintahan. Rakyat akan percaya terhadap penguasa yang menjalankan pemerintahannya. Pemerintah akan memperoleh legitimasi dari rakyatnya. Masyarakat yang demokratis pun akan kritis terhadap jalannya pemerintahan.

Dengan begitu akan ada check and balance, sehingga dapat dihindari adanya penyalahgunaan kekuasaan, maupun praktek pemerintahan yang menyeleweng dari konstitusi. Disamping pengaruh positif, ada pula dpengaruh negatif dari globalisasi. Pengaruh negatif dengan adanya globalisasi yaitu mampu membuka cakrawala berpikir masyarakat secara global. Sesuatu yang diterapkan di luar negeri, dapat mempengaruhi kita untuk mengikutinya. Padahal apa yang ada di luar negeri belum tentu sesuai dengan kehidupan dan tradisi bangsa kita. Sementara bila tidak mengikuti akan dianggap tidak aspiratif sehingga dapat megganggu kestabilan nasional., pertahanan dan ketahanan bahkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

2.      Globalisasi di bidang ekonomi
Globalisasi memberikan banyak pilihan dari produk yang kita inginkan yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan harga yang kita mampu. Contohnya, yaitu kita dapat memperbandingkan harga sebuah sepatu dengan merek tertentu, baik dari segi kualitas maupun harga yang kita inginkan. Globalisasi telah membawa masyarakat kota maupun masyarakat pedesaan menjadi masyarakat yang konsumerisme. Hal yang perlu dipertimbangkan dari pengaruh buruk globalisasi, yaitu jika pencitraan (image) produk luar negeri selalu lebih baik dari produk dalam negeri akan berakibat fatal. Kefatalan tersebut akan menjadi bomerang bagi produk-produk dalam negeri yang tentu saja akan kalah bersaing , baik dari segi kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan. Bagaimana tidak, kita selalu tertinggal dari teknologi yang digunakan dibanding dari negara industri luar yang lebih maju. Belum lagi sumber daya manusia yang rata-rata berkualitas lebih rendah dari Negara-negara industri (Negara maju).

Globalisasi dalam bidang ekonomi mempunyai pengaruh positif  antara lain, yaitu:
a.       Makin terbukanya pasar Internasional bagi hasil produksi dalam negeri.
b.      Dapat meningkatkan kesempatan kerja dan devisa Negara
c.       Mendorong kita untuk meningkatkan kualitas produk yang tinggi.
d.      Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi.

Namun keberadaan globalisasi juga mempunyai pengaruh negatif bagi perekonomian bangsa Indonesia, antara lain yaitu:
a.       Dengan keterbukaan perdagangan maka kita akan dibanjiri barang-barang dari luar. Bahkan apabila kita tidak bisa memproduksi barang lebih bagus dari barang-barang luar negeri, barang luar negeri bisa mengalahkan produksi dalam negeri, karena kualitas barang luar negeri lebih bagus dan lebih murah dibanding produksi bangsa sendiri. Mengakibatkan neraca perdagangan kita akan minus.
b.      Dengan kebebasan masuknya investasi luar negeri dalam Negara kita, bisa jadi suatu saat mereka bisa mengendalikan dan menguasai perekonomian Indonesia.  Tidak berhenti dari itu, bahkan mereka dapat mendikte pemerintah atau bangsa kita.

c.       Persaingan bebas mengakibatkan adanya kesenjangan antar pelaku ekonomi. Akan ada yang menang dan akan ada yang kalah. Yang tidak sesuai kepribadian bangsa kita. Yang menang akan mampu memonopoli dan yang kalah hanya akan tersisih dan menjadi penonton kegiatan perekonomian. Antara kaya dan miskin kesenjangannya akan tajam, sehingga melahirkan kelas-kelas ekonomi.

3.      Globalisasi di bidang social-budaya
Globalisasi telah banyak mengubah kebiasaan, bahkan dapat mengubah budaya suatu bangsa. Contoh kecil, misalnya, adanya perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat seperti pergaulan bebas, yang melanda tidak hanya di kota-kota besar saja, teteapi juga sudah melingkupi seluruh pelosok desa. Akibatnya banyak terjangkit penyakit seperti HIV yang banyak ditemukan di Afrika. Akibat serbuan inforamasi yang mudah diakses keseluruh penjuru dunia, yang dapat mempengaruhi pikiran penonton, pada gilirannya jika sebuah tayangn yang merusak tadi mempengaruhi sebuah kelompok bangsa, maka akan menjadi sebuah budaya yang merusak, seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas.
Di dalam aspek social budaya, globalisasi memberikan pengaruh positif dengan kita dapat mengambil atau belajar dari tatanan nilai sosial budaya, pola berpikir, serta cara hidup yang baik maupun teknologi, komunikasi serta ilmu pengetahuan yang lebih maju dari negara lain. Misalnya saja etos kerja yang tinggi, disiplin, tanggungjawab, mandiri, suka membaca, meneliti dan menulis, sportif, jujur, rasional, bahkan semua terprogram.
Globalisasi di bidang ini mempunyai pengaruh negatif pula, antara lain yaitu :
a.       Liberalisme akan tumbuh, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
b.      Munculnya hedonisme, paham mengenai suatu kenikmatan hidup sebagai nilai tertinggi. Hal tersebut memaksa manusia untuk memenuhi keinginan dan kenikmatan pribadi.
c.       Rasa kekeluargaan yang akan berkurang dengan adanya jiwa individualis.
d.      Kesenjangan social semakin tajam.
e.       Budaya-budaya tradisional kita akan tergeger oleh budaya negra lain.
f.       Melemahnya nilai-nilai agama.

4.      Globalisasi di bidang keamanan
Globalisasi yang menyajikan informasi yang cepat dan akurat , juga membawa pengaruh bagi aspek pertahanan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia .
Pengaruh positif globalisasi dalam aspek pertahanan dan keamanan dapat dilihat dengan adanya hubungan kerjasama antar bangsa, khususnya bidang pertahanan dan keamanan baik kerjasama bilateral, regional. maupun internasional. Kerjasama memperkuat keamanan dan pertahanan wilayah regional, misalnya kerjasamam dengan negra-negara ASEAN dalam bidang kemiliteran, latihan perang bersama, pemberantasan jaringan narkoba, perjanjian ekstradisi, jaringan teroris dan semua kegiatan yang dianggap membahayakan negara. Misalnya saja dengan cara saling tukar informasi mengenai adanya ancaman dan gangguan keamanan akan lebih cepat diketahui sehinnga dapat diantisipasi lebih dini secara bersama-sama sebelum meluas dan mempunyai kekauatan yang besar.
Pengaruh negatif yang lain di bidang ini, globalisasi menjadikan kemajuan teknologi juga juga digunakan oleh jaringan penjahat internasional untuk beroperasi di berbagai negara. Penjahat-penjahat dari dalam negeri yaitu warga Negara Indonesia yang melakukan tindak pidana misalnya saja korupsi, makar terhadap pemerintahan negara, membunuh dan sebagainya, mudah melarikan diri ke Negara lain dan menetap di sana bahkan para penjahat politik dapat memperoleh suaka politik. Hal ini sangat merugikan bagi bangsa Indonesia.
Penguasaan suatu kepulauan negara oleh negara lain. Akibat semakin tidak terlihatnya batas suatu negara dengan negara lain, maka suatu negara akan dengan mudah menguasai bagian negara lain, apalagi jika negara yang bersangkutan tidak memiliki pertahanan dan keamanan yang tangguh.
5.      Globalisasi di bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi
Arus globalisasi semakin cepat dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditemukannya obat-obatan dan teknologi dalam kedokteran akan membantu banyak manusia dalam hal kemanusiaan. Dalam bidang biologi dan hal biotic, banyak membantu kemjuan para petani memaksimalkan produk pertanian dan peternakan.
Selain dampak positif ada juga dampak negatifnya, seperti ketika manusia menemukan bahan peledak dan bom atom yang digunakan dalam peperangan. Senjata kimia dan biologis yang sangat mengerikan jika digunakan dalam pemusnahan manusia karena perang. Hal-halyang seperti inilah yang seharusnya perlu kita hindari

6.      Globalisasi di bidang hukum
Cita hukum nasional sangat membutuhkan kajian dan pengembangan yang lebih serius agar mampu turut serta dalam tata kehidupan ekonomi global dengan aman, dalam pengertian tidak merugikan dan dirugikan oleh pihak-pihak lain. Perubahan tatanan dunia saat ini ditandai oleh perkembangan teknologi yang memungkinkan komunikasi dan informasi antara masyarakat internasional menjadi sangat mudah, dan hukum internasional saat ini bercirikan hukum yang harmonis atau setidak-tidaknya hukum transnasional. Harmonisasi hukum di sini diartikan bahwa hukum internasional dipengaruhi hukum nasional dan hukum nasional juga dipengaruhi hukum internasional.
Dalam proses harmonisasi hukum, dimana hukum internasional mempengaruhi hukum nasional, berarti negara nasional harus membuat aturan-aturan nasional yang mendorong realisasi kesepakatan guna mencapai tujuan bersama. Sebagai contoh dalam bidang perdagangan internasional, ketentuan-ketentuan perdagangan internasional dalam rangka World Trade Organization (WTO) telah mendorong negara-negara membuat aturan-aturan nasional sebagai tindak lanjut penerapan ketentuan tersebut dalam suasana nasional.

Sebagai akibat globalisasi dan peningkatan pergaulan dan perdagangan internasional, cukup banyak peraturan-peraturan hukum asing atau yang bersifat internasional akan juga dituangkan ke dalam perundang-undangan nasional, misalnya di dalam hal surat-surat berharga, pasar modal, kejahatan komputer, dan sebagainya. Terutama kaidah-kaidah hukum yang bersifat transnasional lebih cepat akan dapat diterima sebagai hukum nasional, karena kaedah-kaedah hukum transnasional itu merupakan aturan permainan dalam komunikasi dan perekonomian internasional dan global. Akibatnya semakin memasuki abad XXI, semakin hukum nasional Indonesia akan memperlihatkan sifat yang lebih transnasional, sehingga perbedaan-perbedaan dengan sistem hukum lain akan semakin berkurang.

Kesimpulan     :

            Globalisasi bisa berpengaruh positif ataupun negative. Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui media televisi baik secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat.
Globalisasi membuka peluang besar bagi kemajuan perekonomian Negara-negara yang mampu memanfaatkannya. Akan tetapi globalisasi dalam kenyataannya bisa pula berdampak sangat merugikan bagi Negara-negara berkembang yang belum atau kurang mampu memanfaatkan kesempatan – kesempatan yang ditawarkan globalisasi.


»»  READMORE...

Jumat, 24 Mei 2013

[Lirik Lagu] Love Hurts - Lee Sang Gon (Ost. Gu Family Book)

Ini salah satu original soundtrack drama Gu Family Book yang diperankan oleh Suzy Miss A dan Lee Seung Gi. Suka banget sama film ini walau baru nonton sampe episode 9. Dan ini dia liriknya.


sarangi apheuda gamgi cheoreom
nunmuri sseuda sarange geollyeoseo

meolliseo baraman boado
geujeo nareul utgehan saram
jogeumssik jogeumssik eoreo butheun nae mam
sarang-eui ongiro nogyeo judeon

sarangi apheuda gamgi cheoreom
nunmuri sseuda sarange geollyeoseo
nae gaseumi neoman neoman bulleo bi myeong cheoreom
ireohge apheugo apheugo aphado
naega saneun iyu geuge neoraseo
neol saranghan mankheum sarangi apheuda

onjongil nae meoris sogeseo
jakku maemdoneun danhan saram
hangeoreum hangeoreum dagawaseo nae mam
ttaseuhan songillo gamssajudeon

sarangi apheuda gamgi cheoreom
nunmuri sseuda sarange geollyeoseo
nae gaseumi neoman neoman bulleo bi myeong cheoreom
ireohge apheugo apheugo aphado
naega saneun iyu geuge neoraseo

nae gaseum sogeul gadeuk chaeuneun
i sarang boinayo deullinayo

apheuda niga eobseoseo, apheuda sarangeul irhgoseo
nunmuri jureuk jureuk heulleo bit mul cheoreom
gaseumi meigo meigo meyeodo
naega saneun iyu geuge neoraseo
neol saranghan mankheum sarangi apheuda
ireohge aphado neoreul saranghanda
»»  READMORE...

Sabtu, 02 Februari 2013

Praktikum Uji Halogen



BAB I
Pendahuluan

A.   Landasan Teori
Halogen berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pembentukan garam”. Dinamai demikian karena unsur-unsur  halogen dapat bereaksi dengan logam untuk membentuk garam. Contohnya, iodin bereaksi dengan Na menghasilkan senyawa natrium iodat, NaIO3. Unsur-unsur  halogen dalam sistem periodik terletak pada golongan VII A dengan subkulit ns2 ns5 . Konfigurasi  elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat  sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap satu elektron membentuk  ion bermuatan negatif satu. Hal tersebutlah yang membuat halogen tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam, tetapi ia ditemukan dalam bentuk senyawa garamnya.
Unsur-unsur halogen terdiri dari flourin (F2), Klorin(Cl2), Bromin (Br2), Iodin (I2) dan Astatin (At2). Dari kelima unsur halogen ini hanya astatin yang bersifat radioaktif, sehingga masih banyak sifat-sifatnya yang belum diketahui.

1.   Fluor
  Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatomik (F2), berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat sangat korosif. Fluorin dengan gas hidrogen bereaksi hebat bahkan disertai ledakan. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
  Sumber komersial fluorin di alam adalah mineral fluorspar (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan fluorapatit Ca5(PO4)3F. Dengan penambahan asam sulfat terhadap mineral fluorspar akan dihasilkan hidrogen fluorida (HF), dengan reaksi sebagai berikut:
       CaF2 + H2SO 4             CaSO4 + 2HF(g)
Selanjutnya, elektrolisis lelehan HF dalam lelehan KF yang akan menghasilkan hidrogen dan klorin.

2.    Klor
   Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Klorin dalam air berwarna hijau muda. Klorin dengan gas hidrogen bereaksi cepat dan jika dikenai sinar ultraviolet akan terjadi ledakan karena terjadi reaksi berantai. Dalam air, unsur ini tidak melarut sempurna dan reaksinya lambat.  Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.
  Sumber komersial klorin di alam adalah garam NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa garam ini terdapat di air laut dan garam batu (endapan garam) yang terbentuk dari penguapan air laut. Proses untuk medapatkan unsur klorin adalah melalui elektrolisis larutan natrium klorida pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode das H2 serta NaOH pada katode.


3.    Brom
   Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan. Dengan gas hidrogen, bromin bereaksi lambat. Bromin dalam air tidak melarut sempurna dan reaksinya lambat.  Bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
   Sumber komersial bromin di alam terdapat dalam senyawa garam pekat (brine) dari sumur-sumur garam dan samudra. Garam-garam bromin sumber komersialnya dari Arkansas dan dari laut mati. Proses untuk mendapatkan bromin adalah dengan mereaksikan garam bromin dengan zat pengoksidasi, biasanya menggunakan zat pengoksidasi gas Cl2 agar tidak mengoksidasi ion klorida. Reaksinya adalah sebagai berikut:
     2Br+ Cl2             Br2 + 2Cl

4.    Iodium
  Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam H2O. Iodin dalam air berwarna cokelat dan bereaksi lambat dengan gas hidrogen. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
  Sumber komersial iodin di alam terdapat dalam senyawa garam natrium iodat, NaIO3 yang paling banyak ditemukan di Chili. Iodin diperoleh dari elektrolisis garam pekat (brine) seperti pada proses untuk mendapatkan klorin. Adapun untuk mendapatkan iodin dari natrium iodat adalah dengan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit, NaHSO3, dengan reaksi sebagai berikut:
        2IO3 + 5HSO3–                          I2 + 3HSO4 +2SO42– + H2O

5.    Astatin
  Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam dibanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At. Dalam makalah ini astatin tidak dijelaskan lagi lebih lanjut karena masih banyak sifat-sifatnya yang belum  diketahui.

Sifat Fisika Halogen        :

1.  Struktur Halogen
Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Molekul X2 dapat mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya.
     X2 (g)                         2X (g)
Kestabilan molekul halogen (X2) berkurang dari Cl2 ke I2. Hal itu sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya, sehingga energi ikatan dari Cl–Cl ke I–I berkurang.
Akan tetapi, sebagaimana dapat dilihat pada tabel diatas, energi ikatan F–F ternyata lebih kecil dari pada ikatan Cl–Cl. Hal itu terjadi karena kecilnya jari-ari atom fluorin, sehingga tolak-menolak antarinti atom maupun antarpasangan elektron bebas dalam molekul F2 menjadi cukup besar. Kecilnya energi ikatan F–F tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan unsur fluorin sangat reaktif.

2.  Wujud halogen
Pada suhu ruang (25OC, 1 atm) fluorin dan klorin berwujud gas, bromin berwujud zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berwujud zat padat yang mudah menyublim. Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfir tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung menguap (menyumblim). Sama halnya degan gas mulia, gaya antarmolekul dalam halogen adalah gaya-gaya dispersi. Hal tersebut menjelaskan mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari fluorin ke iodin.

3.    Warna dan aroma halogen
Molekul halogen berHalogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam, sedanglan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata klorin, iodin, dan bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, violet, dan bau pesing (amis).

4.    Kelarutan halogen
Kelarutan dalam air berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin tidak sekedar larut dalam air, tetapi segera bereaksi membentuk HF dan O2. Jadi, dalam larutan tidak terdapat lagi molekul F2 melainkan HF.
  2F2 (g) + H2O (l)               4HF + O2(g)
Melarutnya klorin dan bromin juga diikuti sedikit reaksi yang akan dibahas kemudian. Iodin praktis tidak reaktif dengan air. Oleh karena itu molekulnya bersifat nonpolar, iodin sukar larut dalam air. Meskipun iodin sukar larut dalam air, ia mudah larut dalam larutan yang mengandung ion (I) karena membentuk poliiodida (I3).
I2 (s) + I(aq)             I3(aq)
Ion poliiodida (I3) mudah terurai kembali membentuk I2 sehingga larutan itu bersifat sebagai larutan iodin biasa.
Larutan halogen juga berwarna. Larutan klorin berwarna hjau muada, larutan bromin berwarna cokelat merah, sedangkan larutan iodin berwarna cokelat .
Oleh karena bersifat nonpolar, halogen lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti karbon tetraklorida (CCL4) atau kloform (CHCL3). Dalam pelarut tak beroksigen, seperti karbon tetraklorida atau kloform, iodin berwarna ungu.


Sifat Kimia Halogen

1.  Kereaktifan Halogen
  Halogen mempunyai tujuh elektron valensi (ns2 np5). Hal itu berarti halogen cenderung menyerap satu elektron lagi agar elektron valensinya delapan sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia (ns2 np6). Hal itu yang membuat halogen bersifat reaktif. Kereaktifan elektron halogen tergambar dari besarnya afinitas elektron. Halogen cenderung menangkap elektron untuk membentuk ion negatif (-1).
                                                  X(g) + e–                     X(g)
  Tanda negatif pada harga afinitas elektron berarti pada waktu penangkapan elektron terjadi pelepasan energi. Pada tabel 1.1 terlihat bahwa dari F ke I afinitas elektron berkurang. Hal itu berarti kecenderungan menyerap elektron berkurang sehingga kereaktifan halogen berkurang. Hal itu dapat dipahami karena dari F ke I jari-jari atom bertambah sehingga kemampuan inti untuk menarik elektron makin lemah. Jadi, kereaktifan halogen berkurang dengan bertambahnya nomor atom (jari-jari makin besar).
  Dapat juga dilihat afinitas elektron Cl lebih besar daripada F. Hal itu terjadi karena kecilnya jari-jari atom F sehingga tolakan pasangan elektron bebasnya besar dan energi yang dibebaskan lebih kecil. Akan tetapi, jika kita bandingkan kereaktifan F2 dengan Cl2, F2 jauh lebih reaktif daripada Cl2 karena jari-jari atom F lebih kecil sehingga tolak-menolak pasangan elektron bebasnya lebih besar. Hal itu yang membuat energi ikatan F lebih kecil daripada Cl. Artinya ikatan F–F lebih mudah putus dibandingkan ikatan Cl–Cl. Jadi, kereaktifan halogen (dari F2 ke I2) makin berkurang dengan bertambahnya jari-jari atom atau bertambahnya nomor atom.

2.    Reaksi Halogen
Karena bersifat reaktif, halogen dapat bereaksi dengan bermacam-macam unsur. Misalnya, dengan logam menghasilkan garam, dengan hidrogen menghasilkan asam halida, dengan unsur nonlogam (IIIA, IVA, VA, VIA), serta sesama unsur halogen.
a)    Halogen dengan logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan halida logam dengan bilangan oksidasi tertinggi.
2Al + 3Br2              2AlBr3
2Fe +3Cl2              2FeCl3
2Na + Cl2                         2NaCl
b)    Halogen dengan hydrogen
Reaksi halogen dengan hidrogen akan menghasilkan hidrogen halida (HX).
                           H2 + X2              2HX (X=halogen)
Contoh:
F2  + H2                 2HF (disertai ledakan)
Cl2 + H2                 2HCl (Jika dikenai sinar ultraviolet, akan terjadi ledakan karena terjadi               reaksi berantai). Br2 dan I2 lambat bereaksi dengan H2.
c)     Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu
Si + 2X2                 SiX4
2B + 3X2               2BX3
Si + 2Cl2               SiCl4
Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan, contohnya:
P4 + 6Cl2            4PCl3
P4 +10Cl2             4PCl5
d)    Reaksi halogen dengan air
1)    Fluorin
Fluorin bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan membebaskan oksigen.
F2  + H2O            2HF + O2
2F2(g)  + 2H2O(l)                 4HF(g) + O2(g)
2F2(g) + 2NaOH(aq, encer)                F2O (g) + 2NaF (aq) + H2O (l)
2F2(g) + 4NaOH(aq, pekat)                4NaF (aq) + 2H2O (l) + O2 (g
2)    Klorin
Cl2 tidak melarut sempurna dalam air dan reaksinya lambat.
Cl2 (aq) + 2H2O (l)                H3O+ + Cl + HClO (aq)
3)    Bromin
Bromin tidak melarut sempurna dalam air dan reaksinya lambat. Semua reaksi klorin dengan basa berlaku pula untuk bromin.
4)    Iodin
Sama halnya dengan bromin, iodin tidak melarut sempurna dalam air dan reaksinya lambat. Iodin bereaksi dengan basa sebagai berikut:
2I2 + 6OH                5I + IO3 +3H2O
e)    Reaksi antarhalogen
Senyawa halogen dapat dibuat langsung dari unsur-unsur halogen. Reaksinya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:
 X2 + nY2                    2XYn
Dengan Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n adalah bilangan ganjil 1, 3, 5, atau 7. Senyawa antarhalogen paling mudah terbentuk dengan fluorin. Tipe XY7 hanya dibentuk oleh I dengan F, yaitu IF7; bromin hanya membentuk sampai BrF5; sedangkan klorin sampai ClF3.
Cl2 (g) + F2(g)            2ClF(g) (Suhu 200 OC)
Cl2 (g) + 3F2(g)           2ClF3(g)        (Suhu 200 OC)
I2(s) + 3Cl2(g)             (ICl3)2(s)
Br2(l) + 5F2(g)            2BrF5(l)

3.    Daya Oksidasi Halogen
Halogen bersifat oksidator (pengoksidasi) kuat. Hal itu terlihat dari data potensial reduksinya yang sangat positif.
a)    F2 + 2e                    2F, EO = +2,87 V
b)   Cl2 + 2e                2Cl, EO = +1,36 V
c)    Br2 + 2e                 2Br, EO = +1,07 V
d)    I2 + 2e                   2I, EO = +0,54 V
Makin besar (makin positif) harga potensial elektrode, makin kuat sifat oksidatornya atau makin mudah mengalami reduksi. Dari data potensial elektrode halogen tersebut terlihat bahwa semua halogen adalah oksidator kuat. Kekuatan oksidatornya (daya oksidasi) bertambah dari iodin ke fluorin sehingga tentunya oksidator terkuat adalah unsr fluorin. Bahkan, dari semua unsur di alam, fluorin adalah oksidator terkuat. Sebaliknya, dari I ke F sifat reduktor makin lemah.  Iadalah reduktor terkuat dan F adalah reduktor terlemah. Kita tentu mengenali reaksi yang dapat berlangsung atau tidak berlangsung dari EO selnya. Jika harga EO sel suatu reaksi adaah positif, reaksi tersebut dapat berlangsung.
Urutan daya oksidasi halogen adalh F2 > Cl2 > Br2 > I2 dan urutan daya reduksi ion halida adalah I> Br > Cl> F.

4.    Reaksi pendesakan antarhalogen
Sesuai dengan urutan daya oksidasinya yang menurun dari atas ke bawah pada sistem periodik unsur, maka halogen yang bagian atas dapat mengoksidasi halida yang bagian bawahnya, tetapi tidak sebaliknya. Oleh karena itu, halogen yang bagian atas dapat mengusir/mendesak halogen yang bagian bawah dari senyawanya. Contohnya:
Klorin dapat mendesak bromin, tetapi sebaliknya bromin tidak dapat mendesak klorin.
Cl2 (g) + 2NaBr(aq)              2 NaCl(aq) + Br2 (l)
Br2 (l) + 2NaCl(aq)               (tidak ada reaksi)

Atau dalam bentuk reaksi ion berikut ini:
Cl2 (g) + 2Br(aq)                 2Cl (aq) + Br2
Br2(l) + 2Cl (aq)                 (tidak ada reaksi)

B.   Tujuan Pratikum
Ø  Untuk mengetahui cara membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+
Ø  Untuk menguji daya oksidasi halogen
Ø  Untuk menguji daya reduksi ion halida



BAB II
Metodelogi
Alat dan bahan:

ü  Tabung reaksi                    8 buah
ü  Pipet tetes
ü  Gelas Kimia
ü  Larutan FeSO4                  0,1 M
ü  Larutan Fe2(SO4)3             0,1 M
ü  Larutan KSCN                  0,1 M
ü  Larutan klorin
ü  Larutan bromine
ü  Larutan iodine
ü  Larutan NaCl
ü  Larutan NaBr
ü  Larutan KI

Cara Kerja  :
1.      Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+
Ambil dua tabung reaksi, masukkan kira-kira 20 tetes larutan FeSO4 0,1 M ke dalam tabung pertama dan kira-kira 20 tetes Fe2(SO4)3      0,1 M ke dalam tabung kedua. Tambahkan 1 tetes larutan KSCN 0,1 M pada masing-masing tabung reaksi. Catat pengamatan anda
2.      Membandingkan daya oksidasi halogen (X2)
Ambil tiga tabung reaksi dan masukkan   :
a.       20 tetes larutan klorin ke dalam tabung 1
b.      20 tetes larutan bromine ke dalam tabung 2
c.       20 tetes larutan iodine ke dalam tabung 3
Tambahkan 20 tetes larutan FeSO4  0,1 M pada masing-masing tabung reaksi itu. Kemudian tambahkan 1 tetes larutan KSCN 0,1 M pada tiap-tiap tabung reaksi untuk menguji adanya ion Fe3+. Catat pengamatan anda.

BAB III
Hasil dan Pembahasan

Hasil :
1.     Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+
No.
Larutan Senyawa besi
Perubahan warna
Sebelum
Setelah ditambah dengan larutan KSCN
1.       
 FeSO4 atau Fe2+
Kuning
Orange
2.       
Fe2(SO4) atau Fe3+
Kuning
Merah

2.     Membandingkan daya oksidasi halogen
No.
Larutan Halogen
Perubahan warna
Sebelum
Sesudah ditambah FeSO4
Sesudah ditambah FeSO4 dan KSCN
1.       
Cl2
Bening
Kuning bening/pucat
Orange tua
2.       
Br2
kuning
Kuning muda
Orange bening
3.       
I2
Kuning kemerahan
Kuning tua
Orange pekat

3.     Membandingkan daya reduksi halogen
No.
Larutan
Perubahan warna
sebelum
Setelah ditambah CCl4
1.
Fe2(SO4)3  + NaCl
Kuning+bening
Kuning lebih muda dan ada sedikit gumpalan berwaran putih
2.
Fe2(SO4)3  + NaBr
Kuning+bening
Kuning dan ada gumpalan berwarna putih
3.
Fe2(SO4)3  + KI
Kuning+bening
Orange dan ada gumpalan berwarna merah muda.









4.
No.
Larutan
Perubahan warna
Sebelum
Setelah
1.
I2 + NaCl
Orange kemerahan+ Bening
Orange
2.
I2 + NaBr
Orange kemerahan + Bening
Orange
3.
Cl2 + NaBr
Bening + Bening
Bening
4.
Cl2 + KI
Bening +Bening
Hijau Muda
5.
Br2 + NaCl
Kuning  + Bening
KuningMuda
6.
Br2 + KI
Kuning + Bening
Kuning Muda


 
Analisis Data       :
1.      Halogen manakah yang dapat mengoksidasi ion Fe2+?
Ø  Dari tabel kedua, tabung pertama unsur halogen yang dapat mengoksidasi ion Fe2+
Pada tabung 1,terjadi perubahan warna dari bening menjadi kuning bening/pucat karena Fe2+ dioksidasi oleh Cl2.

2.      Tulislah persamaan reaksi ion untuk reaksi yang terjadi
Ø  2Fe2+ + 3Cl2           2Fe3+ + 2SO42- (daya oksidasi halogen)

Ø  Dari tabel ketiga, tabung 3 terjadi reaksi pereduksian ion halida. Karena berdasarkan data di atas, terjadi perubahan warna dari bening ditambah kuning menjadi orange.
Fe3+ + 2I-             I2 + Fe2+ (daya reduksi halogen)

3.      Kesimpulan apa yang dapat anda ambil dari kegiatan ini mengenai daya oksidasi halogen dan daya reduksi halida?
Ø  Berdasarkan percobaan tentang daya pengoksidasi halogen kami menarik kesimpulan bahwa dalam satu golongan , dari atas ke bawah, daya pengoksidasinya semakin berkurang.

Ø  Berdasarkan percobaan tentang daya reduksi halida kami menarik kesimpulan bahwa dalam satu golongan , daya pereduksi ion halida dari atas ke bawah semakin kuat.



BAB IV
Daftar Pustaka


»»  READMORE...